Ph Meter (Pengertian, Bagian, Prinsip Kerja, Dan Penggunaan)
Sunday, July 11, 2021
Di dunia industri kimia, mengenali pH suatu zat kimia sangatlah penting untuk menentukkan suatu zat sudah berada dalam situasi pH yang sempurna atau tidak. Hal ini dilaksanakan alasannya merupakan nyaris seluruh zat kimia sanggup berubah sifatnya sesuai angka pH yang dimiliki. Di skala laboratorium kecil, kita mengenal kertas pH selaku alat ukur pH. Namun di skala besar mirip industri, penggunaan kertas pH dinilai tidak lagi efektif.
Untuk itu, para luar biasa kimia rata - rata mulai menggunakan pH meter selaku alat ukur pH pada skala industri atau observasi besar. Penggunaan alat ini dianggap lebih cepat, efisien, dan balasannya yang lebih akurat dibanding kertas pH yang mewajibkan penggunanya mencocokkan warna lebih dahulu. Lantas apa itu yang dinamakan pH meter? bagaimana cara menggunakan dan prinsip kerjanya?
A. Pengertian pH meter
pH meter merupakan alat ukur elektronik yang dipakai untuk mengukur pH suatu cairan kimia. pH meter memiliki suatu elektroda (probe pengukur) yang pribadi terhubung ke alat elektronik yang berikutnya akan mengukur dan memperlihatkan nilai pH secara akurat. Alat ini lazim dipakai di industri pakaian, pewarna, air minum, dan di nyaris seluruh laboratorium besar.
B. Bagian pH meter
pH meter memiliki dua bab utama, yaitu probe dan elektroda. Elektroda merupakan bab mirip batang yang yang dibikin dari kaca. Di bab bawah elektroda, terdapat bohlam yang merupakan bab sensitif dari probe alasannya merupakan berisi sensor. Celupkan probe ke dalam larutan untuk mengukur pH larutan. Sangat tidak diusulkan untuk menjamah bohlam atau probe menggunakan tangan alasannya merupakan bab ini sungguh sensitif.
C. Prinsip kerja pH meter
Prinsip kerja pH meter didasarkan pada potensial elektronika kimia antara larutan di dalam elektroda gelas yang sudah dikenali dengan larutan di luar gelas yang belum diketahui. Hal ini sanggup terjadi alasannya merupakan lapisan tipis dari gelembung beling akan bereaksi dengan ion hidrogen yang aktif.
Elektroda gelas tersebut nantinya akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen dan untuk melengkapi satu alur elektrik, dikehendaki suatu elektroda pembanding. Perlu juga Anda pahami bahwa alat ini cuma mengukur tegangan bukan arus.
D. Penggunaan dan kalibrasi
Untuk mendapat hasil yang akurat, pH meter mesti dikalibrasi setiap sebelum dan sehabis digunakan. Normalnya, pH meter mesti dikalibrasi saban hari alasannya merupakan probe elektroda beling tidak memproduksi emf dalam rentang waktu lama. Kalibrasi dilaksanakan setidaknya menggunakan dua macam cairan buffer standard solution sesuai dengan nilai pH yang mau diukur.
pH meter memiliki tiga pengontrol dimana yang pertama (kalibrasi) dipakai untuk menertibkan pembacaan meter mudah-mudahan presisi dengan nilai standard buffer, pengontrol kedua (slope) berfungsi untuk menyeter pembacaan meter mudah-mudahan sama dengan buffer kedua, dan pengontrol terakhir dipakai untuk men-set suhu.
Proses kalibrasi memiliki kekerabatan dengan tegangan yang dihasilkan dari probe (sekitar 0.06 V/pH unit). Setelah digunakan, pribadi basuh probe menggunakan aquades (air suling) untuk mencampakkan bekas solution yang sudah diukur dimana solution ini potensial mengusik pembacaan pH pada penggunaan selanjutnya.
Setelah itu, keringkan alat menggunakan tisue higienis dan secara cepat pribadi rendam ke dalam solution lainnya. Ketika tidak digunakan, usahakan sebisa mungkin mempertahankan probe dalam kondisi berair (terutama menggunakan cairan asam pH 3).
Untuk itu, para luar biasa kimia rata - rata mulai menggunakan pH meter selaku alat ukur pH pada skala industri atau observasi besar. Penggunaan alat ini dianggap lebih cepat, efisien, dan balasannya yang lebih akurat dibanding kertas pH yang mewajibkan penggunanya mencocokkan warna lebih dahulu. Lantas apa itu yang dinamakan pH meter? bagaimana cara menggunakan dan prinsip kerjanya?
A. Pengertian pH meter
pH meter merupakan alat ukur elektronik yang dipakai untuk mengukur pH suatu cairan kimia. pH meter memiliki suatu elektroda (probe pengukur) yang pribadi terhubung ke alat elektronik yang berikutnya akan mengukur dan memperlihatkan nilai pH secara akurat. Alat ini lazim dipakai di industri pakaian, pewarna, air minum, dan di nyaris seluruh laboratorium besar.
B. Bagian pH meter
pH meter memiliki dua bab utama, yaitu probe dan elektroda. Elektroda merupakan bab mirip batang yang yang dibikin dari kaca. Di bab bawah elektroda, terdapat bohlam yang merupakan bab sensitif dari probe alasannya merupakan berisi sensor. Celupkan probe ke dalam larutan untuk mengukur pH larutan. Sangat tidak diusulkan untuk menjamah bohlam atau probe menggunakan tangan alasannya merupakan bab ini sungguh sensitif.
C. Prinsip kerja pH meter
Prinsip kerja pH meter didasarkan pada potensial elektronika kimia antara larutan di dalam elektroda gelas yang sudah dikenali dengan larutan di luar gelas yang belum diketahui. Hal ini sanggup terjadi alasannya merupakan lapisan tipis dari gelembung beling akan bereaksi dengan ion hidrogen yang aktif.
Elektroda gelas tersebut nantinya akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen dan untuk melengkapi satu alur elektrik, dikehendaki suatu elektroda pembanding. Perlu juga Anda pahami bahwa alat ini cuma mengukur tegangan bukan arus.
D. Penggunaan dan kalibrasi
Untuk mendapat hasil yang akurat, pH meter mesti dikalibrasi setiap sebelum dan sehabis digunakan. Normalnya, pH meter mesti dikalibrasi saban hari alasannya merupakan probe elektroda beling tidak memproduksi emf dalam rentang waktu lama. Kalibrasi dilaksanakan setidaknya menggunakan dua macam cairan buffer standard solution sesuai dengan nilai pH yang mau diukur.
pH meter memiliki tiga pengontrol dimana yang pertama (kalibrasi) dipakai untuk menertibkan pembacaan meter mudah-mudahan presisi dengan nilai standard buffer, pengontrol kedua (slope) berfungsi untuk menyeter pembacaan meter mudah-mudahan sama dengan buffer kedua, dan pengontrol terakhir dipakai untuk men-set suhu.
Proses kalibrasi memiliki kekerabatan dengan tegangan yang dihasilkan dari probe (sekitar 0.06 V/pH unit). Setelah digunakan, pribadi basuh probe menggunakan aquades (air suling) untuk mencampakkan bekas solution yang sudah diukur dimana solution ini potensial mengusik pembacaan pH pada penggunaan selanjutnya.
Setelah itu, keringkan alat menggunakan tisue higienis dan secara cepat pribadi rendam ke dalam solution lainnya. Ketika tidak digunakan, usahakan sebisa mungkin mempertahankan probe dalam kondisi berair (terutama menggunakan cairan asam pH 3).