Pengertian Dan Cara Pengoperasian Traktor Tangan Bajak Sawah
Saturday, July 17, 2021
Pengertian dan Cara Pengoperasian Traktor Tangan Bajak Sawah - Definisi/Pengertian Traktor yakni kendaraan yang didesain secara spesifik untuk kebutuhan traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menawan trailer atau implemen yang dipakai dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini lazim dipakai untuk mendefinisikan sebuah jenis kendaraan untuk pertanian. Instrumen pertanian lazimnya digerakkan dengan menggunakan kendaraan ini, ditarik ataupun didorong, dan menjadi sumber utama mekanisasi pertanian. Istilah lazim lainnya, "unit traktor", yang mendefinisikan kendaraan truk semi-trailer.
Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere yang memiliki arti "menarik". Ada juga yang menyampaikan traktor ialah adonan dari kata traction motor, yakni motor yang menarik. Awalnya dipakai untuk mempersingkat klarifikasi "suatu mesin atau kendaraan yang menawan gerbong atau bajak, untuk mengambil alih perumpamaan "mesin penarik" (traction engine).
Di Inggris, Irlandia, Australia, India, Spanyol, Argentina, dan Jerman, dan juga di Indonesia kata "traktor" lazimnya memiliki arti "traktor pertanian", dan penggunaan kata traktor yang merujuk pada jenis kendaraan lain sungguh jarang.
Cara Pengoperasian Traktor
A. Tahap Persiapan sebelum Menjalankan Traktor
Sebelum melakukan traktor, periksalah hal-hal selaku berikut:
1. Minyak Pelumas Traktor
Pastikan Gear Box sudah terisi Minyak Pelumas SAE 90-140 sebanyak 3,5 liter, serta tetapkan juga kondisi minyak pelumas masih dalam kondisi baik.
2. Diesel Penggerak ( Bahan Bakar, Oli Diesel, Air Radiator)
Pastikan Tangki Bahan Bakar sudah terisi Minyak Solar dalam jumlah yang cukup (untuk Diesel Kubota RD 65 T, kapasitas maksimum tangki materi bakar 7,5 liter). Pastikan juga Oli Diesel dan Air Radiator masih terisi sesuai ketentuan (untuk Diesel Kubota RD 65 T menggunakan Minyak Pelumas SAE-30 sebanyak 2 liter).
3. Posisi V-Belt
Pastikan V-Belt dalam posisi lurus, tidak dalam posisi miring. Posisi V-Belt yang miring sanggup meminimalisir efisiensi penerusan tenaga/ putaran dari Diesel Penggerak ke Pulley Utama. Akibat berikutnya yakni penggunaan V-Belt dan Pulley menjadi boros (cepat rusak).
4. Penarik Kopling ( Clutch Rod)
Pastikan Penarik Kopling sanggup melakukan pekerjaan dengan baik: posisi Steering Gear betulbetul masuk di saat Clutch Handle dilepas / tidak ditarik, dan Steering Gear pada posisi lepas dikala Clutch Handle ditarik. Jika Penarik Kopling belum berfungsi dengan baik, kerjakan penyetelan dengan mengendalikan Clutch Rod Adjustment (pengatur yang ada di depan Clutch Handle).
5. Posisi Pemasangan Roda (Kiri dan Kanan)
Pastikan Roda terpasang dengan benar, tidak terbalik kanan-kiri-nya. Periksa juga kekencangan Baut yang mengikat Cage Wheel Flange (Roda) dengan Wheel Holder (Gear box).
6. Keamanan Tangan Saat Memutar Engkol Starter
Pastikan tersedianya ruangan yang cukup kondusif untuk tangan dikala memutar Engkol Starter, dengan cara mengendalikan jarak Diesel kepada roda.
B. Cara Pengoperasian Traktor Tangan Bajak Sawah
Untuk mengoperasikan traktor dengan baik, benar, dan lancar, silakan simak cara pengoperasian traktor di bawah ini :
1. Pengoperasian Traktor secara Umum
a. Cara Menghidupkan Traktor
Untuk menggugah traktor, tetapkan V-Belt dalam posisi kendor/ tidak melakukan pekerjaan (tidak meneruskan tenaga/ putaran), lalu hidupkan diesel dengan memutar Engkol Starter yang tersedia.
b. Cara Menjalankan Traktor
Setelah Diesel dihidupkan dan gas sudah dikontrol sedemikian rupa, traktor sanggup dijalankan dengan merubah posisi Tension Handle ke posisi jalan (ditarik ke belakang). Jika diperlukan, pengatur gas sanggup dikontrol kembali untuk mendapatkan putaran yang sesuai.
c. Cara Belok
Traktor sanggup dibelokkan dengan cara menawan Clutch Handle. Tariklah Clutch Handle Kiri jika ingin berbelok ke kiri, dan sebaliknya, tariklah Clutch Handle Kanan jika ingin berbelok ke kanan. Traktor berbelok dengan cara menghentikan putaran salah satu roda.
Hal lain yang perlu diamati dalam membelokkan traktor :
Untuk menghentikan traktor, lepaskan Tension Handle hingga pada posisi paling depan(posisi stop / berhenti). Traktor juga akan berhenti sementara dikala Clutch Handle Kanan dan Kiri ditarik bersama-sama. Prosedur yang terakhir ini yakni mekanisme untuk suasana khusus (dapat ditangani tetapi tidak disarankan). Harap dikenang juga bahwa dikala melepaskan tarikan Clutch Handle mesti bersama-sama. Jika pelepasan tarikan tidak tolong-menolong maka traktor akan berbelok tidak terkendali.
2. Pengoperasian di Sawah (untuk mengolah lahan)
Untuk melaksanakan pengolahan lahan, dipakai alat-alat (implement) selaku berikut :
a. Luku (Single Plow)
Luku dipakai untuk membongkar dan membalik tanah pada proses penyiapan lahan. Luku dipasang dengan menghubungkan Plow Head dengan Hitch menggunakan Hitch Pin. Pasanglah luku pada lubang Hitch tepi kanan, tetapi jika dikehendaki, sanggup dipasang pada lubang tengah atau tepi kiri. Kedudukan Luku dan Frame mesti diusahakan dalam posisi horisontal biar pelumasan / pendinginan diesel tidak terusik dan operasional traktor menjadi stabil. Aturlah ulir pengatur yang tersedia untuk mendapatkan kedalaman pembajakan yang dikehendaki.
b. Gelebeg (Puddler)
Gelebeg dipakai untuk memecah bongkahan tanah. Pada tanah yang berlumpur/lembek, proses pengolahan tanah sanggup pribadi dengan gelebeg tanpa mesti diluku apalagi dahulu. Pasanglah gelebeg pada lubang pen tengah, lubang yang lain selaku cadangan.
c. Garu (Leveler)
Garu dipakai untuk meratakan permukaan tanah selaku proses terakhir (finishing) pengolahan tanah. Pasang garu pada lubang pen tengah dan aturlah kemiringan garu menggunakan baut penyetel yang tersedia untuk mendapatkan kemiringan yang tepat dengan kondisi tanah yang sedang diolah.
berada dalam radius stang.
Demikian tentang Pengertian dan Cara Pengoperasian Traktor. Semoga bermanfaat
Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere yang memiliki arti "menarik". Ada juga yang menyampaikan traktor ialah adonan dari kata traction motor, yakni motor yang menarik. Awalnya dipakai untuk mempersingkat klarifikasi "suatu mesin atau kendaraan yang menawan gerbong atau bajak, untuk mengambil alih perumpamaan "mesin penarik" (traction engine).
Di Inggris, Irlandia, Australia, India, Spanyol, Argentina, dan Jerman, dan juga di Indonesia kata "traktor" lazimnya memiliki arti "traktor pertanian", dan penggunaan kata traktor yang merujuk pada jenis kendaraan lain sungguh jarang.
Cara Pengoperasian Traktor
A. Tahap Persiapan sebelum Menjalankan Traktor
Sebelum melakukan traktor, periksalah hal-hal selaku berikut:
1. Minyak Pelumas Traktor
Pastikan Gear Box sudah terisi Minyak Pelumas SAE 90-140 sebanyak 3,5 liter, serta tetapkan juga kondisi minyak pelumas masih dalam kondisi baik.
2. Diesel Penggerak ( Bahan Bakar, Oli Diesel, Air Radiator)
Pastikan Tangki Bahan Bakar sudah terisi Minyak Solar dalam jumlah yang cukup (untuk Diesel Kubota RD 65 T, kapasitas maksimum tangki materi bakar 7,5 liter). Pastikan juga Oli Diesel dan Air Radiator masih terisi sesuai ketentuan (untuk Diesel Kubota RD 65 T menggunakan Minyak Pelumas SAE-30 sebanyak 2 liter).
3. Posisi V-Belt
Pastikan V-Belt dalam posisi lurus, tidak dalam posisi miring. Posisi V-Belt yang miring sanggup meminimalisir efisiensi penerusan tenaga/ putaran dari Diesel Penggerak ke Pulley Utama. Akibat berikutnya yakni penggunaan V-Belt dan Pulley menjadi boros (cepat rusak).
4. Penarik Kopling ( Clutch Rod)
Pastikan Penarik Kopling sanggup melakukan pekerjaan dengan baik: posisi Steering Gear betulbetul masuk di saat Clutch Handle dilepas / tidak ditarik, dan Steering Gear pada posisi lepas dikala Clutch Handle ditarik. Jika Penarik Kopling belum berfungsi dengan baik, kerjakan penyetelan dengan mengendalikan Clutch Rod Adjustment (pengatur yang ada di depan Clutch Handle).
5. Posisi Pemasangan Roda (Kiri dan Kanan)
Pastikan Roda terpasang dengan benar, tidak terbalik kanan-kiri-nya. Periksa juga kekencangan Baut yang mengikat Cage Wheel Flange (Roda) dengan Wheel Holder (Gear box).
6. Keamanan Tangan Saat Memutar Engkol Starter
Pastikan tersedianya ruangan yang cukup kondusif untuk tangan dikala memutar Engkol Starter, dengan cara mengendalikan jarak Diesel kepada roda.
B. Cara Pengoperasian Traktor Tangan Bajak Sawah
Untuk mengoperasikan traktor dengan baik, benar, dan lancar, silakan simak cara pengoperasian traktor di bawah ini :
1. Pengoperasian Traktor secara Umum
a. Cara Menghidupkan Traktor
Untuk menggugah traktor, tetapkan V-Belt dalam posisi kendor/ tidak melakukan pekerjaan (tidak meneruskan tenaga/ putaran), lalu hidupkan diesel dengan memutar Engkol Starter yang tersedia.
b. Cara Menjalankan Traktor
Setelah Diesel dihidupkan dan gas sudah dikontrol sedemikian rupa, traktor sanggup dijalankan dengan merubah posisi Tension Handle ke posisi jalan (ditarik ke belakang). Jika diperlukan, pengatur gas sanggup dikontrol kembali untuk mendapatkan putaran yang sesuai.
c. Cara Belok
Hal lain yang perlu diamati dalam membelokkan traktor :
- Saat traktor berbelok, salah satu roda traktor berfungsi selaku sentra belokan dan roda yang lain tetap berlangsung sehingga traktor seolah-olah berputar dengan roda yang membisu selaku sentra putaran.
- Saat traktor berbelok, tetapkan posisi operator berada diluar radius stang, sebab stang akan berayun ke samping mengikuti putaran pembelokan traktor. Ayunan ke samping ini akan membahayakan operator jika operator
Untuk menghentikan traktor, lepaskan Tension Handle hingga pada posisi paling depan(posisi stop / berhenti). Traktor juga akan berhenti sementara dikala Clutch Handle Kanan dan Kiri ditarik bersama-sama. Prosedur yang terakhir ini yakni mekanisme untuk suasana khusus (dapat ditangani tetapi tidak disarankan). Harap dikenang juga bahwa dikala melepaskan tarikan Clutch Handle mesti bersama-sama. Jika pelepasan tarikan tidak tolong-menolong maka traktor akan berbelok tidak terkendali.
2. Pengoperasian di Sawah (untuk mengolah lahan)
Untuk melaksanakan pengolahan lahan, dipakai alat-alat (implement) selaku berikut :
a. Luku (Single Plow)
Luku dipakai untuk membongkar dan membalik tanah pada proses penyiapan lahan. Luku dipasang dengan menghubungkan Plow Head dengan Hitch menggunakan Hitch Pin. Pasanglah luku pada lubang Hitch tepi kanan, tetapi jika dikehendaki, sanggup dipasang pada lubang tengah atau tepi kiri. Kedudukan Luku dan Frame mesti diusahakan dalam posisi horisontal biar pelumasan / pendinginan diesel tidak terusik dan operasional traktor menjadi stabil. Aturlah ulir pengatur yang tersedia untuk mendapatkan kedalaman pembajakan yang dikehendaki.
b. Gelebeg (Puddler)
Gelebeg dipakai untuk memecah bongkahan tanah. Pada tanah yang berlumpur/lembek, proses pengolahan tanah sanggup pribadi dengan gelebeg tanpa mesti diluku apalagi dahulu. Pasanglah gelebeg pada lubang pen tengah, lubang yang lain selaku cadangan.
c. Garu (Leveler)
Garu dipakai untuk meratakan permukaan tanah selaku proses terakhir (finishing) pengolahan tanah. Pasang garu pada lubang pen tengah dan aturlah kemiringan garu menggunakan baut penyetel yang tersedia untuk mendapatkan kemiringan yang tepat dengan kondisi tanah yang sedang diolah.
berada dalam radius stang.
Demikian tentang Pengertian dan Cara Pengoperasian Traktor. Semoga bermanfaat