Korek Harian 4-Tak : Setting Karburator
Monday, May 10, 2021
Meski dapat pertahankan karbu persyaratan bawaan pabrik, kohar alias korek harian 4-tak tetap perlu ubah setingan. “Kompresi sudah naik dan kem dikorek, karbu selaku penyuplai gas bakar mesti disesuaikan,” terang Teng Suang Hak, mekanik Ahak Motor, yang mangkal di Jl. Kapuk Raya, No. 55D, Jakarta Utara.
Pria erat diundang Ahak itu, olok-olokan kiat gampang nyeting main-jet dan pilot-jet. “Tidak pake patokan. Soalnya huruf masing-masing kohar beda. Kuncinya, rasakan saja dampak di mesin,” kata Ahak yang sibuk garap motor balap pesanan di saat dijumpai Em-Plus di bengkelnya.
Lakukan penyetelan gas dan angin secara maksimal. “Jika teriakan mesin pada setelan gas tertinggi kurang njerit, memiliki arti main-jet memang kurang. Coba naikan 5 angka dulu,” kata laki-laki berambut cepak ini.
Setelah itu, coba tarik gas. Jika pada gas tinggi terlihat kayak ada kosong, alias ada jeda pada pasokan bensin. “Itu main-jet masih kurang. Bisa naikan satu step lagi, atau jadi 7 atau 7,5 angka. Biasanya, untuk kohar peningkatan itu sudah cukup tinggi,” ingatnya.
Sebaliknya, jika di saat digas malah terasa mbrebet di putaran atas. Itu artinya, peningkatan main-jet yang ditangani terlalu besar dan mesti diturunin. Selain mbrebet, setelan main kegedean juga memiliki pengaruh bensin boros. “Bensin terbuang dan nggak terbakar maksimal. Bisa dilihat di busi. Kalau cepat sekali hitam, memiliki arti setelan kegedean pas,” ujar Ahak lagi.
Sementara untuk setelan pilot-jet, gejalanya juga dideteksi dengan beberapa hal. Gejala pertama, jika motor sulit hidup setelah ditangani korekan. “Atau setelah hidup, tetapi pada putaran bawah terlihat menyerupai ada kosongnya. Kayak bensin enggak jalan. Itu artinya pilot-jet perlu dinaikan,” katanya.
Cara menaikan juga bertahap. “Sama kayak peningkatan main-jet, coba dinaikan 5 angka dulu,” tambah mekanik yang berhasil bikin Kanzen melejit di pertunjukan pasar senggol Jakarta.
Ahak kasih ancer-ancer, kebiasan yang dilakukannya, setelan pilot-jet maupun main–jet untuk kohar, pas pada penambahan antara 5 hingga 7,5 angka. Tentu saja, tergantung huruf korekan dan jenis karburator. “Tapi dari pengalaman, setingan pilot dan main-jet koharenggak pernah hingga 10. Jenis karburator apapun, deh,” tutup Ahak
dikutip dari www.motorplus-online.com
Pria erat diundang Ahak itu, olok-olokan kiat gampang nyeting main-jet dan pilot-jet. “Tidak pake patokan. Soalnya huruf masing-masing kohar beda. Kuncinya, rasakan saja dampak di mesin,” kata Ahak yang sibuk garap motor balap pesanan di saat dijumpai Em-Plus di bengkelnya.
Lakukan penyetelan gas dan angin secara maksimal. “Jika teriakan mesin pada setelan gas tertinggi kurang njerit, memiliki arti main-jet memang kurang. Coba naikan 5 angka dulu,” kata laki-laki berambut cepak ini.
Setelah itu, coba tarik gas. Jika pada gas tinggi terlihat kayak ada kosong, alias ada jeda pada pasokan bensin. “Itu main-jet masih kurang. Bisa naikan satu step lagi, atau jadi 7 atau 7,5 angka. Biasanya, untuk kohar peningkatan itu sudah cukup tinggi,” ingatnya.
Sebaliknya, jika di saat digas malah terasa mbrebet di putaran atas. Itu artinya, peningkatan main-jet yang ditangani terlalu besar dan mesti diturunin. Selain mbrebet, setelan main kegedean juga memiliki pengaruh bensin boros. “Bensin terbuang dan nggak terbakar maksimal. Bisa dilihat di busi. Kalau cepat sekali hitam, memiliki arti setelan kegedean pas,” ujar Ahak lagi.
Sementara untuk setelan pilot-jet, gejalanya juga dideteksi dengan beberapa hal. Gejala pertama, jika motor sulit hidup setelah ditangani korekan. “Atau setelah hidup, tetapi pada putaran bawah terlihat menyerupai ada kosongnya. Kayak bensin enggak jalan. Itu artinya pilot-jet perlu dinaikan,” katanya.
Cara menaikan juga bertahap. “Sama kayak peningkatan main-jet, coba dinaikan 5 angka dulu,” tambah mekanik yang berhasil bikin Kanzen melejit di pertunjukan pasar senggol Jakarta.
Ahak kasih ancer-ancer, kebiasan yang dilakukannya, setelan pilot-jet maupun main–jet untuk kohar, pas pada penambahan antara 5 hingga 7,5 angka. Tentu saja, tergantung huruf korekan dan jenis karburator. “Tapi dari pengalaman, setingan pilot dan main-jet koharenggak pernah hingga 10. Jenis karburator apapun, deh,” tutup Ahak
dikutip dari www.motorplus-online.com